BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konflik
Ada beberapa definisi konflik menurut para ahli :
1. Robbin (1996)
Mengatakan
konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan
bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di
sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan
konflik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)
2. Konflik Menurut Myers (1993)
Selain pandangan
menurut Robbin dan Stoner dan Freeman, konflik dipahami berdasarkan dua sudut
pandang, yaitu: tradisional dan kontemporer.
·
Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai
sesuatu yang buruk yang harus dihindari. Pandangan ini sangat menghindari
adanya konflik karena dinilai sebagai faktor penyebab pecahnya suatu kelompok
atau organisasi. Bahkan seringkali konflik dikaitkan dengan kemarahan,
agresivitas, dan pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar.
Apabila telah terjadi konflik, pasti akan menimbulkan sikap emosi dari tiap
orang di kelompok atau organisasi itu sehingga akan menimbulkan konflik yang
lebih besar. Oleh karena itu, menurut pandangan tradisional, konflik haruslah
dihindari.
·
Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada
anggapan bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai
konsekuensi logis interaksi manusia. Namun, yang menjadi persoalan adalah bukan
bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga
tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi. Konflik
dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam organisasi. Konflik bukan
dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal
konstruktif untuk membangun organisasi tersebut, misalnnya bagaimana cara
peningkatan kinerja organisasi.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)
3. Menurut Nardjana (1994)
Konflik yaitu
akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan
antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling
terganggu.
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/04/manajemen-konflik-definisi-ciri-sumber.html)
4. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977)
Konflik merupakan
warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat
daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di
antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)
5. Menurut Minnery (1985)
Konflik
organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain
berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
(http://berbagi1lmu.blogspot.com/2012/02/pengertian-konflik-menurut
beberapa.html)
6. Muchlas (1999)
Dipandang sebagai
perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan
individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas,
1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat
hubungannya dengan stres.
(http://danisaturia.blogspot.com/2012/11/definisi-dan-jenis-konflik.html)
7. Menurut Killman dan Thomas (1978)
Konflik adalah
kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin
dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan
orang lain.
(http://imungblog.blogspot.com/2012/04/manajemen-konflik.html)
2.2 Jenis-jenis
konflik
Jenis-jenis
konflik berdasarkan jenisnya, yaitu:
1. Konflik Konstruktif
Pengertian
konflik konstruktif adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi
pengembangan organisasi. Contohnya:
a. Organisasi menjadi lebih dinamis
b. Sebagai pengalaman berharga
c. Pimpinan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan
d. Melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif
e. Menumbuhkan sikap toleransi.
2. Konflik Destruktif
Pengertian
konflik destruktif adalah konflik yang
memiliki nilai negatif bagi pengembangan organisasi. Contohnya :
a. Komunikasi organisasi terhambat
b. Kerjasama organisasi menjadi terhalang
c. Aktivitas produksi dan distribusi terganggu
d. Memunculkan saling curiga, salah paham, dan intrik
e. Individu yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis, dan frsutasi
f. Stres yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan
menarik diri dari pergaulan dan mangkir dari pekerjaan.
Jenis Jenis Konflik berdasarkan masalah yang menjadi
sumber konflik, yaitu :
1. Konflik tujuan
Adanya perbedaan
tujuan antar individu, kelompok maupun organisasi bisa memunculkan konflik.
2. Konflik peranan
Setiap manusia
memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan dengan jumlah yang banyak
tersebut, seringkali memunculkan konflik. Misalnya seseorang yang menjadi
mandor dalam perusahaan tetapi juga sebagai ketua serikat pekerja.
3. Konflik nilai
Nilai yang
dianut seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai yang diatur oleh
organisasi atau kelompok. Hal ini dapat berpotensi untuk memunculkan konflik.
4. Konflik kebijakan
Konflik ini
muncul karena seorang individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan
yang ditetapkan organisasi.
Jenis Jenis Konflik menurut Mastenbroek ada 4, yaitu :
1. Instrumental Conflicts
Konflik ini
terjadi oleh karena ketidaksepahaman antar komponen dalam organisasi dan proses
pengoperasiannya.
2. Socio-emotional Conflicts
Konflik ini
berkaitan dengan masalah
identitas, kandungan emosi,
citra diri, prasangka, kepercayaan, keterikatan,
identifikasi terhadap kelompok, lembaga dan lambang-lambang tertentu, sistem
nilai dan reaksi individu dengan yang lainnya.
3. Negotiating Conflicts
Konflik negosiasi
adalah ketegangan-ketegangan yang dirasakan pada waktu proses negosiasi terjadi,
baik antara individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok.
4. Power and Dependency Conflicts
Konflik
kekuasaan dan ketergantungan berkaitan dengan persaingan dalam organisasi.
Contoh : pengamanan dan penguatan kedudukan yang strategis.
2.3 Penyebab
Konflik
Beberapa
penyebab konflik yaitu :
1. Perbedaan pendapat
Suatu konflik
yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak merasa dirinya
benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat
tersebut amat tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan
sebagainya.
2. Salah paham
Salah paham
merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan dari
seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya oleh individu
yang lain.
3. Perasaan sensitif
Seseorang yang
terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang lain. Contoh,
mungkin tindakan seseorang wajar, tetapi oleh pihak lain dianggap merugikan.
4. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Seseorang
sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
5. Kelangkaan sumber daya
Jika sumber daya
langka, konflik dapat terjadi akibat perebutan alokasi sumber daya.
6. Ketergantungan tugas
Jika ada anggota
organisasi yang gagal untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka anggota lain yang
pekerjaannya tergantung pada pekerjaan sebelumnya juga akan ikut gagal.
2.4 Dampak Positif
dan Negatif Konflik
Setiap hal pasti
ada dampaknya baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut adalah
dampak positif dan dampak negatif konflik:
1. Dampak Positif
a.
Berusaha menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
b.
Lebih
beradaptasi.
c.
Bertambah
kuatnya rasa solidaritas sesama anggota kelompok.
d.
Memperjelas
aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas dipelajari.
e.
Jalan untuk
mengurangi ketegangan antar individu dan antar kelompok
f.
Untuk mengurangi
pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
g.
Membantu
menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
h.
Lebih
berhati-hati dalam mengambil keputusan
i.
Melahirkan
pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif
j.
Menumbuhkan
sikap toleransi.
2.
Dampak Negatif
a.
Keretakan
hubungan antar anggota kelompok
b.
Menghambat
komunikasi.
c.
Menimbulkan adanya
rasa benci dan saling curiga.
d.
Adanya
kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
e.
Mengganggu
kerjasama.
f.
Menimbulkan ketidakpastian
terhadap pekerjaan.
g.
Aktivitas
produksi dan distribusi
terganggu.
h.
Individu
yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis, dan
frsutasi.
i.
Stres yang
berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan menarik diri dari
pergaulan dan mangkir dari pekerjaan.
2.5
Cara mencegah Terjadinya Konflik
1. Harus mempunyai rasa toleransi atau saling menghargai antar sesama
2. Saling menghormati
3. Komunikasi
4. Disiplin
5. Mengetahui teknik dalam mengelola
konflik
6. Pertimbangan pengalaman terhadap kehidupan
7. Mendengarkan secara aktif
2.6
Strategi Mengatasi Konflik
Menurut Stevenin (2000), terdapat lima strategi dalam
mengatasi konflik :
1.
Pengenalan
Ini merupakan
langkah awal dalam manajemen konflik, yaitu dengan mengenali permasalahan yang
terjadi, siapa yang terlibat konflik, dan bagaimana keadaan di sekitar selama
terjadinya konflik.
2.
Diagnosis
Melakukan
analisis untuk mengetahui penyebab konflik. Untuk melakukan hal ini diperlukan
metode yang benar dan telah teruji, serta fokus terhadap masalah utama dalam
konflik yang terjadi.
3.
Menyepakati
suatu solusi
Setelah melalui
proses diagnosis, selanjutnya organisasi bisa menemukan dan menentukan solusi
apa yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Solusi yang
ditentukan harus dibicarakan secara bersama dengan pihak yang berkonflik dengan
bantuan pihak penengah. Selanjutnya, maka semua pihak melakukan pelaksanaan
kesepakatan.
4.
Pelaksanaan
Setelah
menyepakati solusi, selanjutnya adalah proses pelaksanaan kesepakatan yang
telah dibuat. Semua pihak yang terlibat dalam konflik harus menerima dan
melaksanakan kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Harus diperhatikan
juga bahwa kesepakatan tersebut tidak berpotensi menimbulkan konflik yang lain.
5.
Evaluasi
Merupakan hal
yang penting dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan kesepakatan tersebut
berjalan dengan baik. Dengan melakukan evaluasi maka organisasi bisa melakukan
pendekatan alternatif untuk konflik lain yang mungkin terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interpersonal skill tentang seni memecahkan konflik
salah satu hal terpenting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada
banyak teori tentang definisi konflik, konflik sejatinya muncul dari diri kita
maupun orang lain karena ketidak puasan kita atau orang lain dengan sesuatu hal
yang dianggap tidak tepat. Ada banyak jenis-jenis konflik baik dari jenis
maupun sumber konflik. Dari jenis konflik maka kita bisa melihat sumber
konflik, konflik bisa terjadi dari hal kecil seperti perbedaan pendapat, salah
paham, dan sensitif. Hal apapun pasti ada dampaknya, baik itu dampak positif
dan dampak negatif, konflik ada dampak secara langsung atau tidak langsung.
Maka dari itu konflik harus diselesaikan walaupun sekecil apapun masalahnya,
ada banyak teori yang dibahas di atas tentang cara mengatasi konflik. Seperti melakukan
pengenalan, diagnosis, dan evaluasi. Selain bisa mengatasi konflik, seseorang
juga harus bisa mencegah terjadinya konflik dengan cara toleransi, saling
menghargai, dan tidak mudah sensitif.
3.2
Saran
Seni memecahkan konflik merupakan materi yang sangat
penting dipelajari dalam interpersonal skill, dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan pasti sangat membantu dalam keseharian dalam menghadapi
konflik. Karena didalam materi interpersonal skill seni memecahkan konflik
membahas tentang cara mengatasi konflik dan cara mencegah terjadinya konflik.
Daftar Pustaka
Bagus, Deny. “Jurnal
Manajemen Bahan Kuliah Manajemen”. (2010)
http://jurnal-sdm.blogspot.com/
2010/04/manajemen-konflik-definisi-ciri-sumber.html . (18 Desember 2018).
Berbagi Ilmu. “Pengertian Konflik menurut beberapa Ahli”.(2012). http://berbagi1lmu. blogspot.com/2012/02/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html. (8 Desember 2018).
Buku Biru. “Sumber sumber konflik dan dampak negative konflik”. https://bukubiruku .com/sumber-sumber-konflik-dan-dampak-negatif-konflik/. (9 Desember 2018).
Dani Saturia. “Definisi dan jenis konflik”. (2012). http://danisaturia.blogspot.com/2012 /11/definisi-dan-jenis-konflik.html. (8 Desember 2018).
Erikandfiki. “Strategi Penyelesaian Konflik”. (2013) https://erikandfiki.wordpress.com/ 2013/12/04/ strategi-penyelesaian-konflik/. (17 Desember 2018).
Informasiahli. “Pengertian konflik dan jenis-jenis konflik ”.(2015) http:// www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-konflik-dan-jenis-jenis-konflik.html. (9 Desember 2018).
Marvian. “Bebebrapa cara mencegah konflik”. (2009) https://marvian101. wordpress.com/2009/11/30/beberapa-cara-untuk-mencegah-konflik-dalam-organisasi/. (17 Desember 2018).
My blog. “Manajemen Konflik”.(2012). http://imungblog.blogspot.com/2012/04/ manajemen-konflik.html. (8 Desember 2018).
Wiliam. “Pengertian konflik jenis sumber konflik”. (2014) http://princewilliamjr .blogspot.com/2014/11/pengertian-konflik-jenis-sumber-konflik.html.(9Desember 2018).