Selasa, 01 Januari 2019

Makalah Memecahkan Konflik


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Konflik
     
Ada beberapa definisi konflik menurut para ahli :

1.      Robbin (1996)

Mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)


2.      Konflik Menurut Myers (1993)

Selain pandangan menurut Robbin dan Stoner dan Freeman, konflik dipahami berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: tradisional dan kontemporer.

·         Dalam pandangan tradisional, konflik dianggap sebagai sesuatu yang buruk yang harus dihindari. Pandangan ini sangat menghindari adanya konflik karena dinilai sebagai faktor penyebab pecahnya suatu kelompok atau organisasi. Bahkan seringkali konflik dikaitkan dengan kemarahan, agresivitas, dan pertentangan baik secara fisik maupun dengan kata-kata kasar. Apabila telah terjadi konflik, pasti akan menimbulkan sikap emosi dari tiap orang di kelompok atau organisasi itu sehingga akan menimbulkan konflik yang lebih besar. Oleh karena itu, menurut pandangan tradisional, konflik haruslah dihindari.

·         Pandangan kontemporer mengenai konflik didasarkan pada anggapan bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sebagai konsekuensi logis interaksi manusia. Namun, yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak merusak hubungan antarpribadi bahkan merusak tujuan organisasi. Konflik dianggap sebagai suatu hal yang wajar di dalam organisasi. Konflik bukan dijadikan suatu hal yang destruktif, melainkan harus dijadikan suatu hal konstruktif untuk membangun organisasi tersebut, misalnnya bagaimana cara peningkatan kinerja organisasi.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)




3.      Menurut Nardjana (1994)

Konflik yaitu akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/04/manajemen-konflik-definisi-ciri-sumber.html)

4.      Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977)

Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik)

5.      Menurut Minnery (1985)

Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
(http://berbagi1lmu.blogspot.com/2012/02/pengertian-konflik-menurut beberapa.html)

6.      Muchlas (1999)

Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
(http://danisaturia.blogspot.com/2012/11/definisi-dan-jenis-konflik.html)

7.      Menurut Killman dan Thomas (1978)

Konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
(http://imungblog.blogspot.com/2012/04/manajemen-konflik.html)










2.2 Jenis-jenis konflik
     
Jenis-jenis konflik berdasarkan jenisnya, yaitu:

1.      Konflik Konstruktif

Pengertian konflik konstruktif adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan organisasi. Contohnya:

a.       Organisasi menjadi lebih dinamis
b.      Sebagai pengalaman berharga
c.       Pimpinan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan
d.      Melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif
e.       Menumbuhkan sikap toleransi.

2.      Konflik Destruktif

Pengertian konflik destruktif  adalah konflik yang memiliki nilai negatif bagi pengembangan organisasi. Contohnya :

a.       Komunikasi organisasi terhambat
b.      Kerjasama organisasi menjadi terhalang
c.       Aktivitas produksi dan distribusi terganggu
d.      Memunculkan saling curiga, salah paham, dan intrik
e.       Individu yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis, dan frsutasi
f.       Stres yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan menarik diri dari pergaulan dan mangkir dari pekerjaan.


Jenis Jenis Konflik berdasarkan masalah yang menjadi sumber konflik, yaitu :
1.      Konflik tujuan

Adanya perbedaan tujuan antar individu, kelompok maupun organisasi bisa memunculkan konflik.

2.      Konflik peranan

Setiap manusia memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan dengan jumlah yang banyak tersebut, seringkali memunculkan konflik. Misalnya seseorang yang menjadi mandor dalam perusahaan tetapi juga sebagai ketua serikat pekerja.






3.      Konflik nilai

Nilai yang dianut seseorang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai yang diatur oleh organisasi atau kelompok. Hal ini dapat berpotensi untuk memunculkan konflik.

4.      Konflik kebijakan

Konflik ini muncul karena seorang individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan yang ditetapkan organisasi.

Jenis Jenis Konflik menurut Mastenbroek ada 4, yaitu :
1.      Instrumental Conflicts

Konflik ini terjadi oleh karena ketidaksepahaman antar komponen dalam organisasi dan proses pengoperasiannya.

2.      Socio-emotional Conflicts

Konflik  ini  berkaitan  dengan  masalah  identitas,  kandungan  emosi,  citra  diri,  prasangka, kepercayaan, keterikatan, identifikasi terhadap kelompok, lembaga dan lambang-lambang tertentu, sistem nilai dan reaksi individu dengan yang lainnya.

3.      Negotiating Conflicts

Konflik negosiasi adalah ketegangan-ketegangan yang dirasakan pada waktu proses negosiasi terjadi, baik antara individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok.

4.      Power and Dependency Conflicts

Konflik kekuasaan dan ketergantungan berkaitan dengan persaingan dalam organisasi. Contoh : pengamanan dan penguatan kedudukan yang strategis.














2.3 Penyebab Konflik

Beberapa penyebab konflik yaitu :

1.      Perbedaan pendapat

Suatu konflik yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana masing-masing pihak merasa dirinya benar, tidak ada yang mau mengakui kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat tersebut amat tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan sebagainya.

2.      Salah paham

Salah paham merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan dari seseorang yang tujuan sebenarnya baik tetapi diterima sebaliknya oleh individu yang lain.

3.      Perasaan sensitif

Seseorang yang terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan tindakan orang lain. Contoh, mungkin tindakan seseorang wajar, tetapi oleh pihak lain dianggap merugikan.

4.      Perbedaan latar belakang kebudayaan

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

5.      Kelangkaan sumber daya

Jika sumber daya langka, konflik dapat terjadi akibat perebutan alokasi sumber daya.

6.      Ketergantungan tugas

Jika ada anggota organisasi yang gagal untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka anggota lain yang pekerjaannya tergantung pada pekerjaan sebelumnya juga akan ikut gagal.











2.4 Dampak Positif dan Negatif Konflik

Setiap hal pasti ada dampaknya baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif konflik:

1.      Dampak Positif

a.       Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b.      Lebih beradaptasi.
c.       Bertambah kuatnya rasa solidaritas sesama anggota kelompok.
d.      Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas dipelajari.
e.       Jalan untuk mengurangi ketegangan antar individu dan antar kelompok
f.       Untuk mengurangi pertentangan yang terjadi dalam masyarakat
g.      Membantu menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru
h.      Lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan
i.        Melahirkan pribadi yang kreatif, kritis, dan inovatif
j.        Menumbuhkan sikap toleransi.

2.      Dampak Negatif

a.       Keretakan hubungan antar anggota kelompok
b.      Menghambat komunikasi.
c.       Menimbulkan adanya rasa benci dan saling curiga.
d.      Adanya kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
e.       Mengganggu kerjasama.
f.       Menimbulkan ketidakpastian terhadap pekerjaan.
g.      Aktivitas produksi dan distribusi terganggu.
h.      Individu yang berkonflik merasakan cemas, stres, apatis, dan frsutasi.
i.        Stres yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan menarik diri dari pergaulan dan mangkir dari pekerjaan.









2.5 Cara mencegah Terjadinya Konflik
1.      Harus mempunyai rasa toleransi atau saling menghargai antar sesama
2.      Saling menghormati
3.      Komunikasi
4.      Disiplin
5.      Mengetahui  teknik dalam mengelola konflik
6.      Pertimbangan pengalaman terhadap kehidupan
7.      Mendengarkan secara aktif

2.6 Strategi Mengatasi Konflik
Menurut Stevenin (2000), terdapat lima strategi dalam mengatasi konflik :
1.      Pengenalan
Ini merupakan langkah awal dalam manajemen konflik, yaitu dengan mengenali permasalahan yang terjadi, siapa yang terlibat konflik, dan bagaimana keadaan di sekitar selama terjadinya konflik.

2.      Diagnosis

Melakukan analisis untuk mengetahui penyebab konflik. Untuk melakukan hal ini diperlukan metode yang benar dan telah teruji, serta fokus terhadap masalah utama dalam konflik yang terjadi.

3.      Menyepakati suatu solusi

Setelah melalui proses diagnosis, selanjutnya organisasi bisa menemukan dan menentukan solusi apa yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Solusi yang ditentukan harus dibicarakan secara bersama dengan pihak yang berkonflik dengan bantuan pihak penengah. Selanjutnya, maka semua pihak melakukan pelaksanaan kesepakatan.

4.      Pelaksanaan

Setelah menyepakati solusi, selanjutnya adalah proses pelaksanaan kesepakatan yang telah dibuat. Semua pihak yang terlibat dalam konflik harus menerima dan melaksanakan kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Harus diperhatikan juga bahwa kesepakatan tersebut tidak berpotensi menimbulkan konflik yang lain.

5.      Evaluasi

Merupakan hal yang penting dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan kesepakatan tersebut berjalan dengan baik. Dengan melakukan evaluasi maka organisasi bisa melakukan pendekatan alternatif untuk konflik lain yang mungkin terjadi.

BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan
Interpersonal skill tentang seni memecahkan konflik salah satu hal terpenting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak teori tentang definisi konflik, konflik sejatinya muncul dari diri kita maupun orang lain karena ketidak puasan kita atau orang lain dengan sesuatu hal yang dianggap tidak tepat. Ada banyak jenis-jenis konflik baik dari jenis maupun sumber konflik. Dari jenis konflik maka kita bisa melihat sumber konflik, konflik bisa terjadi dari hal kecil seperti perbedaan pendapat, salah paham, dan sensitif. Hal apapun pasti ada dampaknya, baik itu dampak positif dan dampak negatif, konflik ada dampak secara langsung atau tidak langsung. Maka dari itu konflik harus diselesaikan walaupun sekecil apapun masalahnya, ada banyak teori yang dibahas di atas tentang cara mengatasi konflik. Seperti melakukan pengenalan, diagnosis, dan evaluasi. Selain bisa mengatasi konflik, seseorang juga harus bisa mencegah terjadinya konflik dengan cara toleransi, saling menghargai, dan tidak mudah sensitif.

3.2 Saran
Seni memecahkan konflik merupakan materi yang sangat penting dipelajari dalam interpersonal skill, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan pasti sangat membantu dalam keseharian dalam menghadapi konflik. Karena didalam materi interpersonal skill seni memecahkan konflik membahas tentang cara mengatasi konflik dan cara mencegah terjadinya konflik.












Daftar Pustaka


Bagus, Deny. “Jurnal Manajemen Bahan Kuliah Manajemen”. (2010)  http://jurnal-sdm.blogspot.com/ 2010/04/manajemen-konflik-definisi-ciri-sumber.html . (18 Desember 2018).

Berbagi Ilmu. “Pengertian Konflik menurut beberapa Ahli”.(2012). http://berbagi1lmu. blogspot.com/2012/02/pengertian-konflik-menurut-beberapa.html. (8 Desember 2018).

Buku Biru. “Sumber sumber konflik dan dampak negative konflik”. https://bukubiruku .com/sumber-sumber-konflik-dan-dampak-negatif-konflik/. (9 Desember 2018).

Dani Saturia. “Definisi dan jenis konflik”. (2012). http://danisaturia.blogspot.com/2012 /11/definisi-dan-jenis-konflik.html. (8 Desember 2018).

Erikandfiki. “Strategi Penyelesaian Konflik”. (2013) https://erikandfiki.wordpress.com/ 2013/12/04/ strategi-penyelesaian-konflik/. (17 Desember 2018).

Informasiahli. “Pengertian konflik dan jenis-jenis konflik ”.(2015) http:// www.informasiahli.com/2015/08/pengertian-konflik-dan-jenis-jenis-konflik.html. (9 Desember 2018).

Marvian. “Bebebrapa cara mencegah konflik”. (2009) https://marvian101. wordpress.com/2009/11/30/beberapa-cara-untuk-mencegah-konflik-dalam-organisasi/. (17 Desember 2018).

My blog. “Manajemen Konflik”.(2012). http://imungblog.blogspot.com/2012/04/ manajemen-konflik.html. (8 Desember 2018).

Ruang guru. “Dampak Konflik”. https://blog.ruangguru.com/dampak-konflik-sosial. (17 Desember 2018).

Wikipedia. “Definisi Konflik”. https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik. (8 Desember 2018).

Wiliam. “Pengertian konflik jenis sumber konflik”. (2014) http://princewilliamjr .blogspot.com/2014/11/pengertian-konflik-jenis-sumber-konflik.html.(9Desember 2018).



 
download pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar